Wednesday, September 29, 2010

Sayap yang patah...

Sayap yang patah...
Terjatuh ketika terbang...
Bagai menyaksikan betapa seksa hidup ini berulang.
Sayap yang patah....
Mengikat bebas diri bergerak...
Walau hati hendak tak hendak...
Terpaksa tunduk bagai dipaksa cium celah ketiak.
Sayap yang patah...
Menyimpan seribu kisah...
terlalu pahit untuk ditelan, bagai tercucuk duri untuk dimadah...
Buat si penyair jatuh menyerah kalah...
Sayap yang patah...
Pasti sembuh seperti sediakala...
Namun parut pasti terlihat jua...
Pada hari itu, sang burung kembali terbang bebas di udara...
Walau tidak sehebat suatu ketika...
Sang burung terbang jua..
Bersama-sama kisah luka...
Dirinya pernah menderita.